cerita dongeng yang agak berbau horror.
kalian pasti suka ceritanya.
pernah dina ceritakan sama kalian dulu.kayaknya banyak yang suka.makanya di posting.
BLOODY MARY
Nun jauh di tengah hutan yang gelap, di sebuah gubuk kecil yang reot tinggalah seorang wanita. Penduduk di desa-desa sekitar hutan memanggilnya Bloody Mary. Ia membiayai hidupnya dengan menjual ramuan tanaman herbal. Para penduduk percaya bahwa ia adalah seorang penyihir. Tak ada seorang pun yang berani masuk ke dalam pekarangannya karena takut membuat ia marah dan ia akan menyihir sapi-sapi mereka menjadi kering air susunya, atau membuat persediaan makanan mereka menipis sebelum panen tiba, atau membuat anak-anak mereka terserang penyakit, atau kejadian-kejadian mengerikan lainnya.
Hingga suatu waktu anak-anak di desa menghilang satu persatu. Tidak ada yang tahu kemana anak-anak itu pergi. Meskipun semua orang dikerahkan untuk mencari mereka, belum ada satupun anak yang berhasil ditemukan. Beberapa pemberani menemui Bloody Mary dan menanyakan apakah ia mengambil anak-anak itu. Meski ia menyangkalnya, para penduduk yakin dialah pelakunya, apalagi jika melihat penampilan Bloody Mary yang semakin hari tampak semakin muda
Suatu malam anak perempuan dari keluarga Miller tiba-tiba terbangun di tengah malam dan berjalan dalam tidurnya. Nyonya Miller yang malam itu kebetulan masih terjaga karena sakit gigi, melihat putrinya keluar dari kamarnya, berjalan dengan mata terpejam. Ia segera berteriak membangunkan suaminya dan berlari menyusul putrinya yang tetap berjalan tanpa sadar. Mereka berusaha membangunkan putrinya, namun sia-sia.
Tangisan nyonya Miller membangunkan para tetangga. Mereka berbondong-bondong keluar dan mengikuti keluarga Miller. Tiba-tiba mereka melihat sebuah cahaya aneh di pinggir hutan. Di sana, di bawah pohon oak tua, Bloody Mary berdiri mengacungkan tongkat sihirnya kea rah rumah keluarga Miller. Mulutnya menggumamkan nyanyian aneh yang bahasanya tidak dapat dimengerti.
Para penduduk segera berlari kea rah Bloody Mary yang segera menghentikan manteranya saat mendengar suar ribut. Melihat gerombolan penduduk yang berlari mendatanginya, Bloody Mary segera melarikan diri ke dalam hutan. Namun para penduduk segera mengeluarkan senapannya dan menembak Bloody Mary tepat di pahanya. Bloody Mary tersungkur. Penduduk segera menyeretnya ke tengah desa dan membakarnya.
Sebelum api menghanguskannya, Bloody Mary mengutuk semua penduduk, “Barang siapa yang menyebut namanya tiga kali dengan keras di depan cermin, maka ia akan datang untuk menuntut balas dan akan membuat pemanggilnya mati mengenaskan.”
Di pekarangan rumahnya di tengah hutan, penduduk menemukan banyak kuburan kecil yang tidak bertanda tempat Bloody Mary menguburkan korbannya.
Sejak saat itu, siapa pun yang dengan ceroboh menyebut namanya tiga kali di depan cermin akan membuat arwah Bloody Mary mendatanginya. Kata orang ia akan merobek-robek korbannya hingga mati mengenaskan. Kemudian ia kan mengambil jiwa korbannya dan memenjarakannya di dalam cermin selamanya.
Hingga suatu waktu anak-anak di desa menghilang satu persatu. Tidak ada yang tahu kemana anak-anak itu pergi. Meskipun semua orang dikerahkan untuk mencari mereka, belum ada satupun anak yang berhasil ditemukan. Beberapa pemberani menemui Bloody Mary dan menanyakan apakah ia mengambil anak-anak itu. Meski ia menyangkalnya, para penduduk yakin dialah pelakunya, apalagi jika melihat penampilan Bloody Mary yang semakin hari tampak semakin muda
Suatu malam anak perempuan dari keluarga Miller tiba-tiba terbangun di tengah malam dan berjalan dalam tidurnya. Nyonya Miller yang malam itu kebetulan masih terjaga karena sakit gigi, melihat putrinya keluar dari kamarnya, berjalan dengan mata terpejam. Ia segera berteriak membangunkan suaminya dan berlari menyusul putrinya yang tetap berjalan tanpa sadar. Mereka berusaha membangunkan putrinya, namun sia-sia.
Tangisan nyonya Miller membangunkan para tetangga. Mereka berbondong-bondong keluar dan mengikuti keluarga Miller. Tiba-tiba mereka melihat sebuah cahaya aneh di pinggir hutan. Di sana, di bawah pohon oak tua, Bloody Mary berdiri mengacungkan tongkat sihirnya kea rah rumah keluarga Miller. Mulutnya menggumamkan nyanyian aneh yang bahasanya tidak dapat dimengerti.
Para penduduk segera berlari kea rah Bloody Mary yang segera menghentikan manteranya saat mendengar suar ribut. Melihat gerombolan penduduk yang berlari mendatanginya, Bloody Mary segera melarikan diri ke dalam hutan. Namun para penduduk segera mengeluarkan senapannya dan menembak Bloody Mary tepat di pahanya. Bloody Mary tersungkur. Penduduk segera menyeretnya ke tengah desa dan membakarnya.
Sebelum api menghanguskannya, Bloody Mary mengutuk semua penduduk, “Barang siapa yang menyebut namanya tiga kali dengan keras di depan cermin, maka ia akan datang untuk menuntut balas dan akan membuat pemanggilnya mati mengenaskan.”
Di pekarangan rumahnya di tengah hutan, penduduk menemukan banyak kuburan kecil yang tidak bertanda tempat Bloody Mary menguburkan korbannya.
Sejak saat itu, siapa pun yang dengan ceroboh menyebut namanya tiga kali di depan cermin akan membuat arwah Bloody Mary mendatanginya. Kata orang ia akan merobek-robek korbannya hingga mati mengenaskan. Kemudian ia kan mengambil jiwa korbannya dan memenjarakannya di dalam cermin selamanya.
bagaimana?suka?comment lah...
1 komentar:
waktu lagi baca eh kebetulan lagu lenka-like a song (lagu yang saya anggap musik ny mistik)hhe. . .
ya allah semoga ega dag tersugesti bilang nama Bloody Mary d depan cermin
Posting Komentar